Jumat, 10 Februari 2017

Keadaan Sosial Relegi Budaya dan Kesenian, Ekonomi dan Potensi Wisata

Keadaan Sosial Relegi Budaya dan Kesenian
Jumlah penduduk Desa Batuaji berdasarkan laporan penduduk pada tahun 2010, adalah sebanyak 2314 jiwa terdiri dari, 1126 jiwa penduduk laki-laki dan 1189 jiwa penduduk perempuan, yang terdiri dari 709 KK, sedangkan jumlah RTM sebanyak 62 KK RTM.
Struktur penduduk menurut pendidikan menunjukan kualitas sumber daya manusia yang ada di Desa Batuaji, yaitu pada usia pendidikan dasar (pendidikan dasar dan menengah) yang sedang mengikuti pendidikan sejumlah 580 orang, sedangkan yang berusia di atas 16 tahun (di atas usia didik dasar) yang masih mengikuti pendidikan sejumlah 90 orang.
Struktur penduduk menurut mata pencarian menunjukan bahwa sebagian penduduk menggantungkan sumber kehidupannya di sektor pertanian dalam arti luas seperti: pangan, perkebunan, peternakan sejumlah (44%) dengan petani 925 orang basah dan kering, peternak sambilan 153 orang sektor perdagangan (29%) dengan jumlah warung 27, tengkulak 7 orang dan sektor lainnya seperti PNS, buruh bangunan, karyawan swasta dari berbagai sektor (27%).
Dari faktor religi, sebagian besar masyarakat Batuaji menganut agama Hindu (99,5%). Namun dengan kondisi sekarang, terdapat beberapa persen penduduk yang beragama Islam (0,34%) dan Kristen Protestan (0,16%) dikarenakan adanya pendududk pendatang yang mendiami sementara wilayah Batuaji yang bekerja pada sektor buruh batako.
Desa Batuaji memiliki 3 Desa Pakraman yaitu: (1) Desa Pakraman Pelem Gede dengan Banjar Adat Pelem Gede, (2) Desa Pekraman Pacung dengan Banjar Adat Pacung dan Desa Pakraman Batuaji dengan 4 Banjar Adat yaitu (1) Banjar Adat Batuaji Kelod, (2) Banjar Adat Batuaji Kaja, (3) Banjar Adat Penulisan dan (4) Banjar Adat Jangkahan, dan masing-masing Banjar Adat semuanya memiliki pererem sendiri.
Dari segi budaya di Desa Batuaji terdapat sebuah Pura yang termasuk Pura Tri Kahyangan,yaitu Pura Puseh Batuaji,dimana semua pelingih terdapat batu yang menonjol dari bawah,baik dari pelingih puseg sampai persimpangan dan juga yang lainnya dan tidak adanya banguan Meru seperti pura puseh pada umumnya. 
Menurut sejarah desa,asal mula pura tersebut adalah bermuara dari Raja Tabanan mengadakan upacara di Gunung Batukaru,dimana dari kejauhan dilihat asap putih membumbung tinggi,dan diutuslah patihnya untuk mencari dimana asap putih itu berada,dan dijumpainya Batu yang dijaga oleh ular putih (Ula Petak) dengan menyemburkan api dan asap.Batu tersebut berisi tulisan (Ma Surat Batu Muda) dan disebelahnya tumbuh pohon beringin.Karena dilihat batu itu berisi tulisan maka desanya nanti diberi nama Desa Batuaji,dan dibangun sebuah pelinggih (Pura) yang diberinama "Sad Khayangan Buda Batuaji" dan lama kelamaan menjadi pura puseh.
Dari segi kesenian di desa Batuaji memiliki kelompok kesenian yang berada di Banjar Adat Penulisan dan Banjar Adat Jangkahan yang memiliki kelompok kesenian arja dengan nama Tri Winangun yang selama ini tampil pada upacara-upacara adat seperti Piodalan di Pura Dalem Penulisan dan Piodalan di Pura Puseh atau tampil di Upacara Adat Warga.Kelompok kesenian arja ini berdiri pada tahun 2008 dengan jumlah anggota sekaa 45 orang,yang berawal dari ngiringan sesuwunan Tapaka Ratu Ayu Mas.
Dalam konteks ketenagakerjaan di temukan bahwa 75% penduduk usia kerja yang di dalamnya 62% angkatan kerja dan 13% bukan angkatan kerja.
Kebudayan daerah Desa Batuaji,tidak terlepas dan diwarnai oleh Agama Hindu dengan konsep "Tri Hita Karana", yaitu berhubungan selaras,seimbang,dan serasi antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan.

Keadaan Ekonomi 
Struktur Perekonomian Desa Batuaji,masih lebih cenderung dari hasil pertanian dalam arti luas,termasuk dari lahan basah dan lahan kering. Hal ini didukung oleh penggunaan lahan pertanian masih mempunyai porsi yang terbesar yaitu sebanyak 64% dari total penggunaan lahan desa. Persentase mata pencaharian dari penduduk Desa Batuaji masih menggantungkan pada sektor pertanian dalam arti luas yaitu lahan basah dan lahan kering dengan komoditi padi dan sayur di lahan basah (sawah) dan kelapa, kakao, cengkeh, kopi pada lahan kering (tegalan).
Beberapa sektor ekonomi yang tergolong econom base dan menonjol disamping sektor pertanian adalah ; Perdaganga,Industri rumah tangga da pertukangan, pada sektor perdagangan hasil bumi masih bersifat langsung yaitu antara pemberi dan penjual bertemu langsung tanpa penjualannya melalui pasar. 
Sedangkan sektor Industri rumah tangga dan pengolahan termasuk didalamnya pengrajin ingka lidi,pembuatan jajan upacara, tukan jahit dan lainnya.
Pada sektor jasa,yang menonjol adalah tumbunya lembaga/institusi keuangan mikro berupa: LPD,Simpan pinjam perempuan (SPP) dan pelaku-pelaku ekonomi kelompok sebagai pendukung ekonomi desa. Hal ini diharapkan akan bisa membawa dampak positif untuk perkembangan ekonomi desa secara keseluruhan.
Potensi Wisata
Secara khusus Desa Batuaji tidak memiliki tempat wisata namun kalau dilihat dari potensi alam yang ada di Desa Batuaji, sebenarnya ada potensi untuk di kembangkan  menjadi wisata alam, dengan pemandangan yang indah dan masih alami dengan sawahnya dan sumber air bersih (pancuran), yang berlokasi di Banjar Penulisan Batuaji Kaja ada potensi untuk dijadikan tempat wisata alam mengingat kedua banjar ini memiliki sumber mata air dan pesona alam yang indah, yang dapat dijadikan objek wisata alam, namun pada saat ini bisa dikembangkan karena belum ada pengembang untuk mengembangkan wilayah tersebut walaupun sudah ada sinyal-sinyal kearah itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar