Keadaan Sosial Relegi
Budaya dan Kesenian
Jumlah penduduk Desa
Batuaji berdasarkan laporan penduduk pada tahun 2010, adalah sebanyak 2314 jiwa
terdiri dari, 1126 jiwa penduduk laki-laki dan 1189 jiwa penduduk perempuan,
yang terdiri dari 709 KK, sedangkan jumlah RTM sebanyak 62 KK RTM.
Struktur penduduk
menurut pendidikan menunjukan kualitas sumber daya manusia yang ada di Desa
Batuaji, yaitu pada usia pendidikan dasar (pendidikan dasar dan menengah) yang
sedang mengikuti pendidikan sejumlah 580 orang, sedangkan yang berusia di atas
16 tahun (di atas usia didik dasar) yang masih mengikuti pendidikan sejumlah 90
orang.
Struktur penduduk
menurut mata pencarian menunjukan bahwa sebagian penduduk menggantungkan sumber
kehidupannya di sektor pertanian dalam arti luas seperti: pangan, perkebunan,
peternakan sejumlah (44%) dengan petani 925 orang basah dan kering, peternak
sambilan 153 orang sektor perdagangan (29%) dengan jumlah warung 27, tengkulak
7 orang dan sektor lainnya seperti PNS, buruh bangunan, karyawan swasta dari
berbagai sektor (27%).
Dari faktor religi,
sebagian besar masyarakat Batuaji menganut agama Hindu (99,5%). Namun dengan
kondisi sekarang, terdapat beberapa persen penduduk yang beragama Islam (0,34%)
dan Kristen Protestan (0,16%) dikarenakan adanya pendududk pendatang yang
mendiami sementara wilayah Batuaji yang bekerja pada sektor buruh batako.
Desa Batuaji memiliki 3
Desa Pakraman yaitu: (1) Desa Pakraman Pelem Gede dengan Banjar Adat Pelem
Gede, (2) Desa Pekraman Pacung dengan Banjar Adat Pacung dan Desa Pakraman
Batuaji dengan 4 Banjar Adat yaitu (1) Banjar Adat Batuaji Kelod, (2) Banjar
Adat Batuaji Kaja, (3) Banjar Adat Penulisan dan (4) Banjar Adat Jangkahan, dan
masing-masing Banjar Adat semuanya memiliki pererem sendiri.
Dari segi budaya di Desa
Batuaji terdapat sebuah Pura yang termasuk Pura Tri Kahyangan,yaitu Pura Puseh
Batuaji,dimana semua pelingih terdapat batu yang menonjol dari bawah,baik dari
pelingih puseg sampai persimpangan dan juga yang lainnya dan tidak adanya
banguan Meru seperti pura puseh pada umumnya.
Menurut sejarah
desa,asal mula pura tersebut adalah bermuara dari Raja Tabanan mengadakan
upacara di Gunung Batukaru,dimana dari kejauhan dilihat asap putih membumbung
tinggi,dan diutuslah patihnya untuk mencari dimana asap putih itu berada,dan
dijumpainya Batu yang dijaga oleh ular putih (Ula Petak) dengan menyemburkan
api dan asap.Batu tersebut berisi tulisan (Ma Surat Batu Muda) dan disebelahnya
tumbuh pohon beringin.Karena dilihat batu itu berisi tulisan maka desanya nanti
diberi nama Desa Batuaji,dan dibangun sebuah pelinggih (Pura) yang diberinama
"Sad Khayangan Buda Batuaji" dan lama kelamaan menjadi pura puseh.
Dari segi kesenian di
desa Batuaji memiliki kelompok kesenian yang berada di Banjar Adat Penulisan
dan Banjar Adat Jangkahan yang memiliki kelompok kesenian arja dengan nama Tri
Winangun yang selama ini tampil pada upacara-upacara adat seperti Piodalan di
Pura Dalem Penulisan dan Piodalan di Pura Puseh atau tampil di Upacara Adat
Warga.Kelompok kesenian arja ini berdiri pada tahun 2008 dengan jumlah anggota
sekaa 45 orang,yang berawal dari ngiringan sesuwunan Tapaka Ratu Ayu Mas.
Dalam konteks ketenagakerjaan
di temukan bahwa 75% penduduk usia kerja yang di dalamnya 62% angkatan kerja
dan 13% bukan angkatan kerja.
Kebudayan daerah Desa
Batuaji,tidak terlepas dan diwarnai oleh Agama Hindu dengan konsep "Tri
Hita Karana", yaitu berhubungan selaras,seimbang,dan serasi antara manusia
dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan.
Keadaan Ekonomi
Struktur Perekonomian
Desa Batuaji,masih lebih cenderung dari hasil pertanian dalam arti
luas,termasuk dari lahan basah dan lahan kering. Hal ini didukung oleh
penggunaan lahan pertanian masih mempunyai porsi yang terbesar yaitu sebanyak
64% dari total penggunaan lahan desa. Persentase mata pencaharian dari penduduk
Desa Batuaji masih menggantungkan pada sektor pertanian dalam arti luas yaitu
lahan basah dan lahan kering dengan komoditi padi dan sayur di lahan basah
(sawah) dan kelapa, kakao, cengkeh, kopi pada lahan kering (tegalan).
Beberapa sektor ekonomi
yang tergolong econom base dan menonjol disamping sektor pertanian adalah ;
Perdaganga,Industri rumah tangga da pertukangan, pada sektor perdagangan hasil
bumi masih bersifat langsung yaitu antara pemberi dan penjual bertemu langsung
tanpa penjualannya melalui pasar.
Sedangkan sektor
Industri rumah tangga dan pengolahan termasuk didalamnya pengrajin ingka
lidi,pembuatan jajan upacara, tukan jahit dan lainnya.
Pada sektor jasa,yang
menonjol adalah tumbunya lembaga/institusi keuangan mikro berupa: LPD,Simpan
pinjam perempuan (SPP) dan pelaku-pelaku ekonomi kelompok sebagai pendukung
ekonomi desa. Hal ini diharapkan akan bisa membawa dampak positif untuk
perkembangan ekonomi desa secara keseluruhan.
Potensi Wisata
Secara khusus Desa
Batuaji tidak memiliki tempat wisata namun kalau dilihat dari potensi alam yang
ada di Desa Batuaji, sebenarnya ada potensi untuk di kembangkan menjadi
wisata alam, dengan pemandangan yang indah dan masih alami dengan sawahnya dan
sumber air bersih (pancuran), yang berlokasi di Banjar Penulisan Batuaji Kaja
ada potensi untuk dijadikan tempat wisata alam mengingat kedua banjar ini
memiliki sumber mata air dan pesona alam yang indah, yang dapat dijadikan objek
wisata alam, namun pada saat ini bisa dikembangkan karena belum ada pengembang
untuk mengembangkan wilayah tersebut walaupun sudah ada sinyal-sinyal kearah itu.